Mejuah-juah.     Selamat datang di laman sederhana kami: "Gereja Injili KARO Indonesia".   Gereja Injili Karo Indonesia atau disingkat GIKI, adalah gereja yang mengintegrasikan Injil dan budaya lokal(Karo), dengan mengembangkan sentralitas, sakralitas, dan ritualitas iman.  Syaloom - Mejuah-juah. Tuhan Yesus Memberkati. 2K(Kristus dan Karo): Kami mencintai Kristus dan Karo, kami menyembah Kristus dengan budaya Karo.&nb:-)  

Rabu, 26 Juni 2013

Napak Tilkas GIKI berjalan lancar

Partisipasi GIKI - Patumbak dalam acara napak tilas[25/6/2013]
Kontingen GIKI - Patumbak
Seperti yang telah ditetapkan oleh Panitia PTS GIKI 2013 bahwa dalam pekan Persekutuan Tingkat Sinode(PTS) GIKI 2013 dilaksanakan selama lima(5) hari berturut-turut[25-29] di Tanah Karo. Dan, Selasa, 25 Juni 2013 sebagai pembukaan PTS 2013 Gereja Injili Karo Indonesia (GIKI) diawali dengan acara ‘Napak Tilas: Penginjilan Pertama Kepada Masyarakat Karo’ yang mengambil start di Desa Buluh Awar, Kec. Sibolangit, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara.


Start di Buluh Awar dirasa sangat penting, dima dalam sejarah kekeristenan Karo terkhususnya ke wilayah pegunungang Karo(Karo Gugung), Buluh Awar merupakan Pos PI(Pekabaran Injil) pertama[1890] yang didirikan dan dari sinilah selanjutnya pekabaran injil terus meluas hingga dataran tinggi Karo sehingga, menilik dari sejarah PI kepada masyarakat Karo itu, GIKI sebagai salah - satu Gereja yang dinominasi oleh etnis Karo merasa berkewajiban untuk memberi penghormatan dan merefleksikan dalam bentuk acara napak tilas ini, agar para peserta napak tilas benar-benar merasakan bagaimana susahnya dan tantangan-tantangan yang dihadapi para penginjil pertama ini yang dikemudian hari kita rasakan member efek positif bagi kehidupan bagi masyarakat Karo terkhususnya baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dlsb.


Pagi pukul 07.00 wib, semua kontingen napak tilas ini berkumpul di Simpang Pasar Baru dan dari sini setiap kontingen akan bergerak bersama menuju Buluh Awar dan sarapan pagi di Buluh Awar, sebelum meneruskan perjalanan ke Bukum yang nantinya meneruskan perjalanan lagi menuju Doulu, Kab. Karo, Sumatera Utara yang ditetapkan sebagai finish dari kegiatan napak tilas ini.


Di Buluh Awar, juga dilaksanakan penyerahan cendramata GIKI berupa dasi bermotif ‘beka buluh’, kaos napak tilas GIKI, baju ibadah(teluk belanga bermotif pengeretret), dan Buletin Sinalsal kepada Runggun GBKP Buluh Awar dan aparat desa dan acara photo bersama di halaman komplek GBKP Runggun Buluh Awar. Penyerahan cendramata ini sebagai simbol kebersamaan dan kesamaan, serta saling mendukung dalam misi pelayanan terkhususnya kepada masyarakat Karo. Selain di Buluh Awar, penyerahan cendramata ini juga dilakukan di Desa Bukum kepada denominasi gereja GBKP, Khatolik, dan perwakilan dari Gereja Orthodox serta aparat desa yang diserahkan langsung oleh Kutua Sinode GIKI Pdt., Drs. Edi Suranta Ginting, M. Th., M. Div di Jambur Desa Bukum.


Setelah selesai makan siang, start perjalanaan napak tilas dimulai di Jambur Desa Bukum. Memang sedikit lari dari jadwal yang sudah ditentukan, namun semangat dan antusias peserta yang selain jemaat GIKI sendiri juga diikuti beberapa denominasi gereja lainnya, seperti rombongan dari Gereja Ortodox yang sengaja datang dari Medan ke Bukum dan masyarakat umum. Perjalanan yang menelusuri perladangan masyarakat Bukum – Selangge-langge dan memasuki kawasan Hutan Raya Bukit Barisan ini memakan waktu lebih kurang lima(5) jam. Hal ini dikarenakan medan yang bervariasi dan cukup sulit untuk dilalui, jumlah peserta yang banyak, peserta yang tidak terbiasa dengan perjalanan panjang, dan beberapa peserta yang sudah lanjut usia, namun keseluruhan acara ini berlangsung dengan lancar hingga finish di Doulu(bpsm).






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Syaloom - Mejuah-juah