Mejuah-juah.     Selamat datang di laman sederhana kami: "Gereja Injili KARO Indonesia".   Gereja Injili Karo Indonesia atau disingkat GIKI, adalah gereja yang mengintegrasikan Injil dan budaya lokal(Karo), dengan mengembangkan sentralitas, sakralitas, dan ritualitas iman.  Syaloom - Mejuah-juah. Tuhan Yesus Memberkati. 2K(Kristus dan Karo): Kami mencintai Kristus dan Karo, kami menyembah Kristus dengan budaya Karo.&nb:-)  

Senin, 02 Desember 2013

KKR Natal Pos PI GIKI Kaban Tua berlangsung meriah dan penuh hikmt.


KKR Natal Pos PI GIKI Kaban Tua 
Berlangsung Meriah dan Penuh Hikmat
 
Penampilan anak KKAR GIKI Kaban Tua dalam acara KKR Natal GIKI di Kaban Tua
Penampilan anak KKAR GIKI Kaban Tua
Bertempat di Lost Desa Kaban Tua, Kec. Munte, Kab. Karo; Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal Pos PI Gereja Injili Karo Indonesia (GIKI) – Kaban Tua[2/12/2013] berlangsung meriah dan penuh hikmat.

Walaupun acara diluar dari jadwal waktu yang telah ditentukan oleh panitia, namun, antusias warga yang hadir saat itu cukup tinggi yang dengan sabar menantikan kedatangan hamba Tuhan yang seyogianya akan menyampaikan Firman (Khotbah) dalam acara tersebut. Sekitar pukul 22.35 wib, Pdt. Thomas Advent Bangun dengan rombongan dari Tim El-Shadai tiba di lost Desa Kaban Tua yang disambut kegirangan oleh para hadirin yang sempat harap-harap cemas karena malam telah larut.

Pdt. Thomas Advent Bangun saat menyampaikan khotbahnya di KKR Natal Pos PI Gereja Injili Karo Indonesia (GIKI) - Kaban Tua.
Pdt. Thomas Advent Bangun saat menyampaikan khotbah

Keterlambatan ini tidak kemudian menyurutkan antusias warga yang hadir, bahkan saat menyampaikan khotbahnya (Dikutip dari kitab I Johanes 3 :14 – 16 ). dengan guyonan-guyonan kahas Karo, membuat hadirin yang mayoritas warga Karo kembali tertawa dan bersemangat. Mengutip kata pengkhotbah: ‘salah satu roh yang paling kuat mempengaruhi kalak Karo, adalah roh kepahitan […]’, sehingga bertolak dari hal ini, warga Karo harus membuang roh kepahitan tersebut, dengan rajin baca Firman dan tertawa, ‘karena hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Amsal 17:22 )..” 

Beliau[populer: Advent Bangun-red] tidak habis-habisnya mebuat ilustrasi tentang kehidupan kalak Karo dengan gayanya yang santai dan humoris, sehingga suasana semakin larut semakin bersemangat. Berdamai dengan sesama menjadi inti dari semua ilustrasi, mengingat hal inilah yang menjadi permasalahan mengapa denominasi gereja terus bertumbuh di Tanah Karo, akan tetapi kekeristenan tersendat(stagnan). Memang kita akui, hal ini jadi salah satu kelemahan kalak Karo, dimana budaya ACC(Anceng Cian Cikurak) telah menutupi sifat mendasar kalak Karo yang penuh welas asih, maka pesan natal yang juga inti dari semua ilustrasi dan khotbah yang disampaikan malam itu, adalah, dengan kelahiran Yesus Kristus kita diajari dan dikuatkan untuk dapat memaafkan dan berdamai dengan sesama, sehingga kalak Karo dapat terlepas dari roh-roh kepahitan. Mengakhiri khotbahnya Pdt. Adven Bangun mengundang jemaat yang butuh doa pelepasan untuk maju ke depan yang kemudian akan didoakan oleh Tim El-Shadai yang selalu menyertai beliau dalam tur rohaninya. (bps @simbisa_366)

1 komentar:

Syaloom - Mejuah-juah